Studi: Bayam Bisa Hasilkan Energi Listrik dan Hidrogen
Author : Administrator | Kamis, 29 September 2016 15:08 WIB
Berita Ilmiah
Prosesnya mirip seperti fotosintesis.
Oleh : Amal Nur Ngazis, Mitra Angelia
Ilustrasi bayam (Pixabay/kkolosov)
VIVA.co.id – Terinspirasi
cerita kartun Popeye yang memakan bayam untuk menghasilkan energi,
ilmuwan mencari tahu kegunaan bayam selain memang sehat bagi tubuh
manusia.
Ternyata, dari riset yang dilakukan oleh peneliti dari Technion-Israel
Institute of Technology, Israel, ditemukan bayam ternyata bisa
menghasilkan energi listrik dan bahan bakar hidrogen.
Dengan mencampurkan bayam dengan sinar Matahari dan air, dedaunan tersebut bisa menghasilkan energi listrik dan bahan bakar hidrogen. Sel bayam meninggalkan membran yang bisa memproduksi listrik dan bahan bakar hidrogen.
“Kami menggunakan teknik bio-photo-electro-chemical (BPEC), teknik untuk menghasilkan tenaga listrik, hidrogen dan oksigen, yang mana air hanya bahan baku saja,” kata para peneliti seperti dilansir Tech Times, Kamis 29 September 2016.
Penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa doktoral dari Technion Israel Institute of Technology yaitu Roy Pinhassi, Dan Kallmann dan Gadiel Saper dengan bimbingan dari senior mereka.
Pinhassi menjelaskan, proses bayam dicampur sinar Matahari dan air menghasilkan energi listrik, diibaratkan seperti proses fotosintesis. Proses tersebut melibatkan senyawa berbasis besi sebagai media untuk mentransfer elektron dari membran biologis ke sirkuit listrik.
Sementara, gas hidrogen terbentuk ketika arus listrik terkena sel fotovoltaik kecil, yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia.
Dengan mencampurkan bayam dengan sinar Matahari dan air, dedaunan tersebut bisa menghasilkan energi listrik dan bahan bakar hidrogen. Sel bayam meninggalkan membran yang bisa memproduksi listrik dan bahan bakar hidrogen.
“Kami menggunakan teknik bio-photo-electro-chemical (BPEC), teknik untuk menghasilkan tenaga listrik, hidrogen dan oksigen, yang mana air hanya bahan baku saja,” kata para peneliti seperti dilansir Tech Times, Kamis 29 September 2016.
Penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa doktoral dari Technion Israel Institute of Technology yaitu Roy Pinhassi, Dan Kallmann dan Gadiel Saper dengan bimbingan dari senior mereka.
Pinhassi menjelaskan, proses bayam dicampur sinar Matahari dan air menghasilkan energi listrik, diibaratkan seperti proses fotosintesis. Proses tersebut melibatkan senyawa berbasis besi sebagai media untuk mentransfer elektron dari membran biologis ke sirkuit listrik.
Sementara, gas hidrogen terbentuk ketika arus listrik terkena sel fotovoltaik kecil, yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia.
Jadi, menggunakan bayam sebagai energi listrik merupakan penggabungan
membran fotosintesis alam dan sel fotovoltaik buatan manusia, dalam
mengkonversi tenaga surya menjadi bahan bakar hidrogen.
Peneliti berharap, konversi semacam ini menjadi solusi untuk bahan bakar bebas polusi.
0 comments:
Posting Komentar